Sejarah PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

Sejarah PMII Berawal dari sebuah situasi politik bangsa Indonesia yang carut marut, tidak menentunya sistim pemerintahan dan perundang undangan, pisahnya NU dari Masyumi dan tidak sreknya lagi Mahasiswa NU yang tergabung dalam HMI, maka disitu timbulah hasrat dari semangat Mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi kemahasiswaan yang berideologi Ahlussunah Wal Jama’ah.

Sebelum PMII berdiri menjadi organisasi kemahasiswaan yang dinaungi NU, telah terbentuk organisasi-organisasi terdahulu atau organisasi sebelumnya di Jakarta. yaitu pada Bulan Desember 1955 berdiri organisasi IMANU (Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama) yang dipelopori oleh Wa’il Harits Sugianto. dan di Surakarta berdiri organisasi KMNU (Keluarga Besar Mahasiswa Nahdlatul Ulama’) yang dipelopori oleh Mustahal Ahmad. Namun keberadaan kedua organisasi Mahasiswa tersebut (IMANU dan KMNU) tidak direstui dan bahkan ditentang oleh pimpinan Pusat IPNU dan PBNU, dengan alasan karena IPNU baru saja berdiri 2 tahun sebelumnya yaitu pada tanggal 24 Februari 1954 di Semarang. IPNU khawatir jika IMANU dan KMNU akan memperlemah eksistensi IPNU.

Dengan semangat yang tinggi dari para Mahasiswa, muncullah gagasan untuk melegalisasi organisasi kemahasiswaan NU dan mencapai puncaknya pada KOMBES IPNU ke 1 di Kaliurang pada 14 sampai 17 Maret 1960, Selanjutnya pada tanggal 14 sampai 16 April 1960 diadakan Musyawarah Mahasiswa NU yang berada di sekolah Muamat NU Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Peserta Musyawarah adalah perwakilan dari senat Perguruan Tinggi dari Jakarta, Bandung, Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Makasar.

Pada tanggal 16 April 1960 dari tim perumus pendiri organisasi bermusyawarah untuk menentukan nama dan beberapa usulan pun ditampung sehingga terjadi perdebatan. Dari Yogyakarta meng usulkan nama Himpunan atau Perhimpunan Mahasiswa Sunny, dari Bandung & Surakarta mengusulkan nama PMII yang menjadi kesepakatan kemudian. Selanjutnya dipermasahkan nya kepanjangan dari Huruf “P” . Apakah Perhimpunan, Persatuan atau Pergerakan. Setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya huruf “P” disepakati singkatan dari Pergerakan. Sehingga kepanjangan dari PMII menjadi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Dan pada akhirnya lahirlah organisasi kemahasiswaan nasional yang pertama yaitu PMII. dalam musyawarah itu disamping melahirkan organisasi PMII, juga menghasilkan AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) serta memilih Sahabat Mahbub Junaidi sebagai Ketua Umum, M. Khalid sebagai Wakil Ketua Umum, dan M. Said Budairy sebagai Sekretaris Umum. Ketiga orang tersebut diberi amanat untuk menyusun kelengkapan kepengurusan PB PMII (Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Dan dideklarasikan resmi tepat pada tanggal 17 Syawal atau 17 April 1960 M.

Awal bendirinya PMII sepenuhnya berada dibawah naungan NU, PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun kultural. Namun PMII merasa terkekang dan diawasi terus oleh NU, sehingga tidak dapat leluasa menyampaikan aspirasinya.

Selanjutnya pada tanggal 14 Juli 1972, PMII mendeklarasikan diri untuk menjadi Organisasi Independen dan terlepas dari Organisasi manapun termasuk NU, Peristiwa Deklarasi PMII ini dikenal dengan nama Deklarasi Munarjati, karena bertempat di Mubes Munarjati (Kota Batu, Malang) Maka dari sinilah PMII sepenuhnya berdiri sendiri dan mutlak menentukan nasibnya sendiri untuk mewujudkan tujuan dan cita – citanya.

Meskipun PMIl menyatakan Mandiri, namun ldeologi PMII tidak lepas dari Faham Ahlussunnah Wal Jama’ah yang merupakan ciri khas NU. yang berarti secara kultural Ideologi PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah Wal Jama’ah merupakan benang merah antara PMII dan NU.

Keterpisahan PMIll dengan NU pada perkembangan akhir-akhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya keterpautan moral dan
kesamaan background, pada hakekatnya keduanya susah untuk direnggangkan atau dipisahkan.

Sumber: Modul Mapaba Ke XI, 2023 : Pengurus Rayon PMII Syari’ah Sunan Giri Bojonegoro
Sejarah pmii

Nerimo Ing Pandum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like