Bahasa Jawa Bojonegoro (Bahasa khas Jonegoroan)

Bahasa Jawa Bojonegoro (Bahasa khas Jonegoroan)

Genyo.id | Bahasa Khas Bojonegoro – Bojonegoro adalah sebuah nama kabupaten atau kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas kota bojonegoro dengan kota atau kabapeten lainnya. selain terkenal dengan sebutan kota Ledre, Bojenegoro juga dikenal sebagai kota minyak karena melimpahnya sumber minyak dan gas.

Dalam segi bahasa, masyarakat bojonegoro memakai bahasa “jonegoroan” atau bahasa “bojonegoroan” yang merupakan dialek bahasa jawa-bojoneoro. Mungkin Orang dari luar bojonegoro beranggapan masyarakat bojonegoro menggunakan bahasa jawa seperti umumnya, namun ternyata bojonegoro memiliki beberapa kosa kata berbeda.

Seperti yang kita ketahui, Bahasa jawa memiliki beberapa dialek dan sub dialek yang cukup banyak, seperti halnya bahasa jawa-tegal, bahasa jawa-banyumasan, bahasa jawa-cirebon, bahasa jawa-banten, bahasa-suroboyoan dan bahasa yang akan dibahas saat ini yaitu bahasa bojonegoroan atau Boso Jonegoro.

Bahasa Jawa Bojonegoro (Bahasa khas Jonegoroan)

Contoh Percakapan Bahasa Bojonegoroan

  • Lasno = Nem, jarene koko ape neng Jonegoro yo? Nek hiyo, aku pe titip. (Nem, katanya nanti mau ke bojonegoro ya? kalau iya saya mau nitip.)
  • Sanem = Nitip opo i no? (Nitip apa no?)
  • Lasno = Njok Tulung tukokno sepatu. (Minta tolong belikan sepatu.)
  • Sanem = Sepatu ? Lha we’em sing mbok nggo dhek ingi neng endi ? (Sepatu ? La punyamu yang kamu pakai kemarin kemana?)
  • Lasno = Wis bedhah kabeh, nggon taline bujat gak kenek didandani. (Sudah robek semua, tempat talinya rusak gak bisa dibenerin)
  • Sanem = Rega larang gelem ora ? (harga mahal mau tidak?)
  • Lasno = Ra masalah. Karepem mileh sing piye ae modele, sing penting warnane puteh. (nggak masalah. terserah kamu, milih yang gimana aja modelnya, yang penting warnanya putih.)
  • Sanem = Nek gak enek puteh piye? (kalau gak ada putih bagaimana?)
  • Lasno = Karepem, mbok pilihno sing werno liyane yo gak popo. sing penting, regane ogak luweh satus ewu. (Terserah kamu, kamu pilihin warna lainnya juga gak papa, yang penting harganya gak lebih seratus ribu.)

Terlihat berbeda bukan dengan bahasa jawa pada umumnya? percakapan tersebut terlihat unik, alus, dan lucu bagi orang luar bojonegoro yang mendengarnya.

Hal tersebut pernah penulis alami sendiri pada saat bekerja disurabaya yang mana ada beberapa bahasa atau kosakata yang tidak dipahami oleh orang surabaya.

Misalnya Dunung, Koko, Mboyak, Pelas, Genyo, Menyok, dsb. kosakata tersebut pernah penulis gunakan pada saat berbicara dengan orang surabaya dan pada akhirnya mereka ketawa dan gak paham apa yang saya omongin.

Untuk mengenal orang dari bojonegoro sendiri juga mudah, karena dapat dilihat pada gaya pengucapan atau logat halus dan imbuhan kata yang berbeda dengan kota lain. seperti -em, -leh, -nem Contoh = (Omahem, Piye leh? , Kopinem).

Untuk lebih lengkapnya berikut beberapa kosakata yang hanya ada pada bahasa jonegoroan serta Terjemahkan Bahasa Bojonegoro:

Bahasa Khas Bojonegoroan

  1. NEM / EM= kata atau bahasa “nem/em” ini berarti kamu atau menggantikan kata milik kamu” (Contoh: Omahnem, Konconem)
  2. PETIL= kata kerja yang berarti mengambil, Contoh = “Iki lho bukunem gak mbok petil?~ “ini lho bukumu tidak kamu ambil?”
  3. NJUNGOK= kata kerja yang berarti duduk,
  4. BUWOH = kata kerja yang berarti menghadiri undangan pernikahan atau acara besar lain.
  5. DAMONI = yaitu kata kerja yang ber-arti meniup atau menghembuskan udara ke minuman atau makanan yang masih panas.
  6. LEBI = kata kerja yang berarti menutup, contohnya menutup pintu.
  7. NAYOH= kata sifat yang berarti terlalu mudah, enak atau nyaman melakukan sesuatu/kegiatan
  8. JEMBEREN Artinya : Muak
  9. NDAWAK= kata sifat yang berarti banyak omong kosong atau berbohong
  10. JENGKLONG= kata lain dari nyamuk
  11. MBEDIDING= kata yang menjelaskan tentang perasaan takut akan ketinggian
  12. MBADOG= kata kerja yang berarti makan (bahasa kasar)
  13. JUNGKAT= kata benda yang berarti sisir
  14. JANDOM= kata kerja yg berarti ngobrol bersama-sama orang banyak.
  15. THEREK THEPLENG = yaitu kata sifat yang menjelaskan tentang barang yang berjajar dan berbaris ber-urutan.
  16. MBOYAK = yaitu kata sifat yang menyatakan terserah atau ketidak pedulian terhadap sesuatu yang menimpa dirinya / orang lain.
  17. GENYO Artinya = Adalah kata lain yang berarti “KENAPA?”
  18. LESU= kata kerja yang berarti lapar
  19. SICOK = kata lain (pengucapan) yang berarti “SATU atau SITOK
  20. MENYOK = yaitu kata benda untuk menyebut SINGKONG / ketela pohon.
  21. WES BAR = kata kerja yang menyatakan pekerjaan kita telah selesai dikerjakan.
  22. IYO Leh = kata lain dari ganti, yang ber-arti “iya kan”.
  23. MATOH = kata ganti yang berarti “Bagus”.
  24. “KEROPAK = kata benda berarti “tempat pensil”.
  25. KECER= kata kerja yang berarti “benda jatuh
  26. ENDAK = kata ungkapan yang menyatakan kekaguman terhadap keahlian / kerja orang lain. (Contoh :ndeh, cah kui nek dolanan bal endak tenane)
  27. NJARAK = sengaja, contoh= sorry bro aku gak njarak ngideki sikilem
  28. TENGGOHEM = yang mempunya arti “kamu kira” (contoh : “lha tenggohem aku mau nang omah ye.? (lha kamu kira saya tadi dirumah?)”)
  29. LAYAKMAN = Pantesan
  30. NGAMUK = kata lain untuk mewakili ngawur, sembarangan / tidak beraturan. Contoh = ojo ngamuk ae nek numpak pedah. ( jangan sembarangan kalo naik sepedah)
  31. KEBLEGONG = terperosok
  32. KEMBET = Suatu kondisi tanah liat yang jemek atau habis terkena hujan.
  33. SEMENDE = yaitu kata kerja bersandar atau menyandarkan badan.
  34. DEPROK = duduk. bisa di kursi atau lesehan
  35. MIRE = Pergi (lungo)
  36. PELAS = kata benda atau Makanan untuk menyebut Dadar Jagung
  37. TONYO = yaitu ungkapan lain yang menyatakan JOTOS, KEMPO, atau PUKUL.
  38. JENTREK JENTREK = berjajar jajar
  39. NGGLADRAH = ceroboh
  40. PORAK NYHO = menyatakan ketidak pedulian atau terserah atas sikap dan pernyataan orang lain.
  41. YAYAK = Kata lain duduk / lenggah
  42. EREK = dekat (menyatakan jarak)
  43. ANDING = dekat (menyatakan posisi)
  44. NDOMBOS = yaitu kondisi yg terjadi tidak sesuai yang diharapkan. (Contoh : “kok ndombos piye ki panitiane,. mosok pesertane gak ono sing dike’i hadiah (kog kacau balau ini gimana panitianya,. masak pesertanya gak ada yang dikasih hadiah)”
  45. MEK OPO = yaitu kata tanya untuk menanyakan kegiatan orang lain yang ber arti “Lagi Apa?”
  46. KELAN = Kata lain dari sayur masak. Contoh = Kelan opo buk dino iki? (masak sayur apa buk hari ini?)
  47. JADEK = tebak. menebak. Contoh = Tak Jadek bariki lak enek bakso lewat (bisa tak tebak, habis ini ada tukang bakso lewat)
  48. GEYUK = Sampai, (saat mengambil mangga dengan kayu sampai apa tidak)
  49. NGGADEK = tidak peduli terhadap pembicaraan ataupun aktivitas orang lain.
  50. PLADU = yaitu aktivitas mencari ikan ( seperti contoh, pada saat bengawan solo banjir, warga sekitar mencari ikan yang mabuk.)
  51. SEMBREK = Nakal. Sebutan untuk sesorang yang nakal dalam hal pergaulan
  52. DUNUNG = Ngerti. Contoh (Dunung Ora Le?, Ora dunung pak dhe)

Sebenarnya masih banyak lagi beberapa kosakata yang khas bojonegoroan, namun yang telah disebut diatas merupakan yang umum diucapkan masyarakat bojonegoro atau digunakan sehari-hari.

Bahasa Bojonegoroan juga dituturkan di beberapa kabupaten tetangga, sekitar bojonegoro atau bekas karesidenan bojonegoro, seperti wilayah Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blora dan Kabupaten Ngawi.

Nerimo Ing Pandum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You might also like